klasifikasi minyak bumi


Klasifikasi Minyak Bumi

Klasifikasi minyak bumi ini sangat penting bagi kilang karena akan mengolah minyak baru terutama untuk mengetahui nilai dan potensi minyak bumi seperti jenis produk dan sifat-sifat produk.
Selain untuk mengetahui nilai dan potensi juga untuk menentukan jenis proses pengolahannya.
Klasifikasi minyak bumi antara lain :
1.      Berdasarkan Basisnya.
2.      Berdasarkan UOP
3.      Berdasarkan Komposisi Hydro Carbon.
4.      Berdasarkan SG
5.      Berdasarkan Kadar Sulphur.

1. Klasifikasi dengan Dasar Basisnya.
Dasar ini dilihat pada residu yang tertinggal dari distilasi Non Distructive.
1.    Minyak bumi basis Parafin (Parafine Base)
Minyak bumi ini penyusun utamanya senyawa parafine wax dan sedikit mengandung asphaltic.
Sebagian besar terdiri dari parafin hidro carbon dan biasanya memberikan hasil yang bagus untuk pembuatan wax dan distilate pelumas.
2.    Minyak bumi basis Asphalt (Asphalt Base).
Minyak bumi ini mengandung sejumlah besar asphaltic dan sedikit parafine wax. Hidro carbon ini sebagian besar terdiri dari Naphthene dan sedikit mengandung Parafine hidro carbon.
3.    Minyak bumi basis campuran (Intermediate Base /Mix Base).
Minyak bumi ini disusun oleh parafine wax dan asphalt dalam jumlah besar bersama dengan senyawa aromatic, jadi penyusunnya campuran yang seimbang.

Ciri-ciri Parafine Base dan Asphalt Base Crude
Karakteristik
Parafine Base
Asphalt Base
SG
Hasil Gasoline
ON Gasoline
Bau Gasoline
Kadar Sulphur pd fraksi
Titik asap Kerosine
Angka Cetane Solar
Titik tuang Solar
Kuantitas pelumas
Index Viscositas pelumas
Rendah
Tinggi
Rendah
Sweet or Sour
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Aromatic sour
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah

2.   Klasifikasi Berdasarkan UOP.
Klasifikasi ini adalah hubungan antara trayek titik didih dan o API yang kemudian dinyatakan senyawa yang dominan dalam crude oil.

                                    Kuop =    (Tb^1/3)/S
Dimana :
Tb = molal average Boilling Point
S    = Specific Grafity 60oF

3.   Klasifikasi Berdasarkan Komposisi HC.
Komposisi hidrocarbon akan menentukan besarnya harga SG. Berdasarkan komposisi hidrocarbon oleh Lane and Garton (1934) dari US Bureau of Mines dibuat klasifikasi minyak bumi secara umum berdasarkan SG 60/60oF, klasifikasi ini dasarnya dari jenis fraksi (250 - 275oC) pada tekanan 1 atm dan fraksi (275 - 300oC) pada tekanan 400 mm Hg.
Klasifikasi Berdasarkan Komposisi HC
No
Klasifikasi
Fraksi I (250 - 275oC)
Fraksi II (275 - 300oF)
SG 60/60
o API
SG 60/60
o API
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Parafine - Parafine
Parafine - Intermediate
Intermediate - Parafine
Intermediate-Intermediate
Intermediate - Naphthen
Naphthen - Intermediate
Naphthen - Naphthen
Parafine - Napthene
Naphthene - Parafine
< 0,825
< 0,825
0,835 - 0,860
0,825 - 0,860
0,825 - 0,860
< 0,860
< 0,860
< 0,825
< 0,860
> 40
> 40
33 - 40
33 - 40
33 - 40
33 <
33 <
> 40
33 <
< 0,876
0,876 - 0,934
< 0,876
0,876 - 0,934
> 0,934
0,876 - 0,934
< 0,934
< 0,934
< 0,876
> 30
20 - 30
> 30
20 - 30
20 <
20 - 30
20 <
20 <
30 <
  
4.   Klasifikasi Berdasarkan Berat Jenis.
Berat jenis (SG) dan oAPI gravity dapat dipakai untuk menentukan klasifikasi minyak bumi akan didapat :
1.      Ringan.
2.      Medium ringan
3.      Medium berat
4.      Berat
5.      Sangat berat

Klasifikasi Berdasarkan Berat Jenis
Jenis
SG
oAPI Gravity

Ringan
Medium ringan
Medium berat
Berat
Sangat berat

< 0,830
0,830 - 0, 850
0,850 - 0,865
0,865 - 0,905
> 0,905

> 39,0
39 - 35
35 - 32,1
32,1 - 25,8
< 25,8

5.   Klasifikasi Berdasarkan Kadar Sulphur.
Kandungan senyawa belerang dalam minyak bumi membawa pengaruh negatip dalam proses pengolahan. Berdasarkan kadar sulphur, minyak bumi diklasifikasikan sebagai berikut :

Klasifikasi Berdasarkan Kadar Sulphur
Jenis
Sulphur (S) % berat
Sweet
Sulphur rendah
Sulphur sedang
Sulphur tinggi
0,001 - 0,3
0,3 - 1
1 - 3
> 3







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Distilasi Atmosferik

TANGKI TIMBUN